Waspada! 7 Penyakit Kulit Yang Mewabah di Musim Kemarau
Waspada! 7 Penyakit Kulit Yang Mewabah di Musim Kemarau. Dimusim kemarau tak hanya cuaca panas saja yang mesti dihindari. Berbagai penyakit kulit juga mengintai di musim ini. Tak hanya kulit kering saja yang sering dikeluhkan ketika musim kemarau datang. Berikut beberapa penyakit kulit yang sering mewabah di musim kemarau dan sangat mengganggu kenyamanan.
Penyebab Kulit Bermasalah di Musim Kemarau
Musim kemarau dengan cuaca panas yang ekstrim sering kita rasakan belakangan ini. Asupan cairan yang cukup dibutuhkan untuk menghindari tubuh agar tidak dehidrasi. Cuaca panas juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan kulit, baik kulit wajah maupun kulit tubuh. Kenaikan suhu yang signifikan menjadi penyebab utama timbulnya berbagai masalah kulit. sengatan sinar matahari, polutan yang berbahaya di udara, keringat berlebihan hingga kurangnya penggunaan sunscren bisa dengan mudah merusak kulit.
Penyakit Kulit di Musim Kemarau
Ada beberapa macam penyakit kulit yang banyak dikeluhkan di musim kemarau, diantaranya:
1. Jerawat
Jerawat kerap muncul saat musim kemarau. Keringat berlebih yang keluar dari tubuh untuk menjaga keseimbangan temperatur tubuh adalah pemicunya. Akibatnya, kelenjar minyak akan memproduksi minyak berlebih.
Nah, minyak yang berlebih, kotoran, polusi, dan bakteri dapat menyumbat pori-pori dan rentan menyebabkan jerawat.
Untuk pencegahannya, kamu bisa melakukan cara-cara berikut:
- Seka keringat menggunakan tisu atau handuk bersih.
- Cucilah muka minimal 2 kali sehari.
- Hindari mengusap keringat dengan tangan, apalagi jika tangan kotor atau belum cuci tangan.
- Gunakan produk kulit yang berlabel non-komedogenik atau bebas minyak.
2. Kulit Kering
Ketika cuaca di luar panas dan lembap, kulit kamu bisa menjadi kering dan iritasi. Inilah mengapa kulit kering menjadi penyakit kulit musim panas yang perlu diwaspadai.
Jika kulit mulai terasa kering, cobalah untuk menggunakan pelembap setelah mandi. Untuk kulit kering, sebaiknya pilih pelembap yang mengandung gliserin, asam hialuronat, lanolin, ceramide, atau panthenol.
Di samping itu, hindari berendam atau mandi dengan air yang terlalu panas karena bisa mengikis lapisan minyak alami kulit. Jangan lupa juga untuk rutin menggunakan tabir surya sebelum keluar ruangan agar kulit tidak rusak akibat sinar matahari.
3. Infeksi Jamur
Infeksi jamur merupakan salah satu penyakit yang kerap timbul saat musim kemarau. Kelembapan udara yang tinggi serta sering berkeringat dapat membuat kamu rentan mengalami infeksi jamur pada kulit.
Infeksi jamur ini dapat terjadi di area kulit manapun, misalnya pada selangkangan, kaki, lipat paha, dan sebagainya. Infeksi jamur rentan dialami oleh wanita dan mereka yang mengalami obesitas.
Untuk mengurangi risiko infeksi jamur, pastikan kamu membersihkan area kulit tubuh hingga kering, termasuk di area lipatan tubuh.
4. Dermatitis Kontak
Banyak orang memanfaatkan cuaca yang cerah dengan beraktivitas di luar ruangan, mulai dari berkebun, bermain di lapangan, camping, hiking, atau sekadar bersantai di taman.
Sayangnya, aktivitas-aktivitas tersebut dapat memicu dermatitis kontak. Kondisi ini bisa terjadu ketika kamu bersinggungan dengan alergen (zat atau bahan tertentu yang memicu reaksi alergi), seperti tanaman, bahan kimia tertentu, dan sebagainya.
Maka dari itu, saat kamu sedang berkebun atau merawat tanaman, ada baiknya lindungi tangan dengan menggunakan sarung tangan khusus. Jangan lupa juga untuk mencuci tangan sesudahnya.
5. Gigitan Serangga
Selain dermatitis kontak, banyak menghabiskan waktu di luar ruangan dapat membuat kamu rentan digigit serangga. Kondisi ini bisa membuat kulit gatal di musim kemarau. Selain itu, gejala lain yang timbul dapat berupa kemerahan dan bengkak pada area gigitan.
Untuk meminimalkan risiko gigitan serangga, sebaiknya gunakan pakaian lengan panjang, celana panjang, serta sepatu tertutup saat berada di luar ruangan. Kamu juga bisa mengoleskan losion antinyamuk pada kulit tubuh.
6. Biang Keringat
Cuaca panas bikin kulit gatal akibat kelenjar keringat yang tersumbat. Karena keringat tidak bisa keluar, keringat menumpuk di bawah kulit. Kondisi ini berisiko menyebabkan ruam dan benjolan kecil yang gatal.
Untuk mencegah munculnya biang keringat, gunakanlah pakaian yang longgar dan terbuat dari katun agar dapat menyerap keringat dengan baik. Agar kulitmu tetap sejuk, gunakan kipas angin atau AC, dan mandi menggunakan air dingin.
7. Alergi Matahari
Cuaca panas bisa membuat kulit gatal jika kamu memiliki alergi terhadap matahari. Biasanya, orang-orang yang memiliki riwayat alergi dalam keluarga lebih rentan memiliki alergi tipe ini. Selain gatal-gatal, kulitmu bisa mengalami benjolan merah dan bersisik pada beberapa (atau semua) bagian kulit. Beberapa orang juga mengalami lecet akibat garukan yang cukup keras.
Cara mencegahnya adalah dengan mengenakan pakaian panjang yang dapat menutupi kulit dari matahari. Jangan lupa gunakan tabir surya yang mengandung SPF 30 atau lebih. Selain menghindari penyebab utama alergi, yaitu matahari, kamu juga bisa mengonsumsi obat antihistamin dan obat kortikosteroid untuk mengatasi gejala yang timbul karena alergi.
Baca Juga:
- Makanan Yang Mampu Menyehatkan Kulit Paling Ampuh
- Penyebab Rambut Rontok Pada Wanita Yang Perlu Diperhatikan
- Ketahui 9 Tips Olahraga di Rumah Saat Menstruasi agar Tetap Sehat dan Nyaman
- 7 Tips Mudah Menjaga Kelembaban Kulit di Musim Kemarau
Untuk menghindari berbagai masalah kulit diatas, sebaiknya anda menyiapkan berbagai pelembab utuk kulit serta tabir surya yang sesuai dengan jenis kulitmu. Pencegahan diawal lebih baik dari pada menunggu keadaan kulitmu semakin memburuk. Selalu jaga kesehatan kulit dengan konsumsi cairan sesuai kebutuhan, pola makan sehat, pola hidup seimbang serta gunakan tabir surya baik di dalam ruangan maupun diluar ruangan.